Sebagai warga negara Indonesia, teenagers pasti bangga kan, dengan beragam kebudayaan yang kita miliki. Namun, sekarang ini banyak sebagian dari masyarakat Indonesia yang lebih menyukai dan menyenangi kebudayaan yang berasal dari negara luar.
Pada daerah pedesaan masih banyak lho guys yang menggunakan bahasa daerah, menyanyikan lagu, dan melakukan adat daerah serta menarikan tarian khas sehingga kesenian tradisional tetap hidup dan berkembang. Namun, seiring berjalannya waktu bisa saja kebudayaan kita ini akan punah satu persatu jika kita tidak menjaga dan melestarikannya dengan baik.
Saat ini ada sekitar kurang lebih 40 seni asli Indonesia yang hampir punah seperti Topeng Menor, Ronggeng Ketuk (untuk menyambut panen padi) dan Ngaguyah Hujan. Ada juga dari Sumatera Barat seperti Talempong Unggan, Gandai, dan Tupai Janjang.
hmm.. Hal ini bukan dikarenakan masyarakat yang menyukai kebudayaan dari luar tersebut. Tetapi dapat juga dikarenakan kurangnya pengenalan terhadap kebudayaan kita sendiri.
nah! di post kami kali ini, kami ingin mengenalkan kepada kalian berbagai macam kesenian budaya Indonesia yang terancam punah.
penasaran? simak dulu yuk yang satu ini teenagers!
-TOPENG MENOR-
Topeng Jati atau Topeng Menor yaitu kesenian topeng yang muncul dan berkembang di Desa Jati. Alasan penanaman terhadap kesenian Topeng Jati didasarkan pada tempat berkembangnya kesenian ini yaitu di Desa Jati Kecamatan Cipunagara. Sedangkan dinamakan Topeng Menor karena seni topeng tersebut pada saat itu mempunyai penari topeng yang cantik, bersuara merdu dan pandai menari, sehingga orang memanggilnya menor.
Topeng Jati atau Topeng Menor yaitu kesenian topeng yang muncul dan berkembang di Desa Jati. Alasan penanaman terhadap kesenian Topeng Jati didasarkan pada tempat berkembangnya kesenian ini yaitu di Desa Jati Kecamatan Cipunagara. Sedangkan dinamakan Topeng Menor karena seni topeng tersebut pada saat itu mempunyai penari topeng yang cantik, bersuara merdu dan pandai menari, sehingga orang memanggilnya menor.
Keahlian penari tersebut bisa menari bebrapa karakter topeng dengan luwes, baik karakter satria yang bergaya lemah lembut, maupun gaya rahwana atau buta dengan gaya menari yang gagah dan menakutkan.
Kesenian Topeng Menor merupakan hasil difusi dari suatu individu atau masyarakat, karena kesenian aslinya berasal dari luar Subang tepatnya dari daerah Cirebon. Beberapa unsure-unsur seni yang melekat pada Topeng Jati antara lain dari unsur topeng, waditra, nayaga, penari, dan busana.
1.Topeng
Topeng merupakan unsure pertama yang menjadi icon dalam kesenian ini. Topeng yang dipakai biasanya terbuat dari kayu kembang. Kayu kembang mempunyai keistimewaan yaitu bahnnya ringan dan awet. Topeng jati mempunyai beberapa buah topeng dengan mempunyai karakter masing-masing
2.Waditra(Alat Musik)
Waditra yang sering digunakan dalam Topeng Jati diantaranya : gendnag, kulanter, goong, suling, ketuk, saron, gambang, dan kecrek.
3. Nayaga(Penabuh alat musik)
Nayaga Topeng Jati berjumlah 12 orang, dan melakukan tugas sesuai dengan fungsinya.
4. Dalang
Dalang mempunyai kemampuan dalam menirukan berbagai karakter suara topeng yang sedang dimainkan oleh seorang penari.
5. Sinden
Sinden berperan menyanyikana lagu pada saat penari topeng sedang beristirahat atau ketika sedang berganti peran. Lagu yang dilatunkan oleh sinden sangat beragam antara lain ketuk tiluan, dermayonan, dan kises saidah.
6. Penari Topeng
Penari topeng terdiri dari 2 orang yaitu perempuan dan laki-laki. Penari topeng perempuan berperan memainkan gaya topeng panji, samba, rumyang., tumenggung dan kelana atau rahwana. Sedangkan pemain topeng laki-laki hanya memerankan tarian buta.
7.Busana
Busana yang dipakai oleh penari Topeng Jati anatara lain sobrah dipaki di kepala seperti mahkota , baju dan celana yang dihias dengan mute, dan kain batik atau sinjang lancar. Sedangkan nayaga hanya atasannya saja yang seragam dengan memakai baju takwa dan iket sunda.
-TARI KETUK TILU / RONGGENG-
Ketuk Tilu merupakan tarian pergaulan cikal bakal dari tari Jaipongan dan sekaligus hiburan yang biasa diselenggarakan pada acara pesta perkawinan, acara hiburan penutup kegiatan, atau diselenggrakan secara khusus di suatu tempat yang luas.
Pemunculan tari ini di masyarakat tidak ada kaitan dengan adat atau upacara sakral tertentu tapi murni sebagai pertunjukan hiburan dan pergaulan.
Dengan demikian maka tari ketuk tilu ini banyak disukai masyarakat terutama di pedesaan yang jarang mendapatkan hiburan.
Istilah ketuk tilu berasal dari salah satu alat pengiringnya yaitu Boning yang dipukul tigakali sebagai isyarat permulaan acara bagi alat instrumen lainnya seperti Rebab, Kendang Besar dan Kecil, Goong pertanda dimulai pertunjukan dengan sebuah lagu atau hanya sekedar instrumen semata.
Selain merupakan tari Pertunjukan, KetukTilu juga sebagai tari Pergaulan, karena Ronggeng menari bersama penari priadari pengunjung dengan gerak - gerak erotis sopan yang bebas, tidak terikat oleh pakem gerak tari ataupun silat.
-TALEMPONG UNGGAN-
Talempong Unggan sangat unik. Terdiri dari talempong terbuat dari kuningan (mirip dengan gamelan di Jawa) yang ditaruh di atas wadah terbuat dari kayu, dengan alat musik pengiring yang lain berupa dua gendang dan satu gong. Seni tradisi Talempong Unggan dimainkan empat orang yakni, satu pemukul talempong, dua pemain gendang dan satu pemukul gong.
Uniknya lagi, pemain atau pemukul talempong hanya seorang dan itu harus memiliki keahlian khusus. Pemukul talempong tidak sembarang orang karena, harus diajari oleh tetua sejak berusia balita. Dan itu biasanya adalah wanita atau anak perempuan yang benar-benar sangat berminat terhadap seni tradisi itu.
Lagu-lagu Talempong Unggan juga khas, tidak ada di tempat lain. Penamaan lagu berasal dari alam misalnya, Ramo-Ramo Tabang Tinggi, Pararakan Kunto dan lain-lain.
Seniman yang ahli memainkan Talempong Unggan ini, juga mampu menirukan musik atau lagu-lagu yang berkembang di masyarakat.
Konon katanya nih guys, Talempong Unggan memiliki "kekuatan gaib' yang oleh masyarakat setempat disebut dengan "pitunang". Setiap orang yang mendengar suara merdu Talempong Unggan, akan tersentuh dan jatuh hati. Mereka bisa mendengar lagu-lagu Talempong Unggan tanpa bosan dan betah berlama-lama menyaksikan Seni Tradisi ini.
seni tradisi ini memang sejak dulu berkembang dan dipertahankan masyarakat Nagari Unggan.
Mungkin dengan mendirikan sanggar-sanggar budaya pada institusi pendidikan dapat menumbuhkan minat untuk mempelajari dan mencintai kebudayaan sendiri nih. Selain itu, adanya dana khusus untuk mengadakan suatu pagelaran atau pertunjukkan juga sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas dan pengetahuan masyarakat akan keberadaan kesenian dan kebudayaan Indonesia.
Kepunahan sebuah kesenian dapat diakibatkan oleh tidak ada lagi penikmat dan juga pelaku kesenian, serta generasi penerusnya.
maka itu, kita remaja Indonesia sebagai generasi pelopor bangsa, ayo kita sama sama cintai dan hargai kebudayaan Indonesia yang sangat menarik ini! katakan, "I LOVE INDONESIA!" :-)
sekian dulu ya post dari kami, semoga bermanfaat! wassalamualaikum wr.wb :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar